Trimester ketiga merupakan periode dikala wanita mulai banyak mengalami perubahan dan rasa tidak nyaman selama kehamilan. Misalnya, sukar untuk menemukan posisi yang nyaman sewaktu tidur; lebih sering mimpi perihal kehidupan. Mimpi perihal kehilangan bayi atau melahirkan mati merupakan olahan psikologi bawah sadar dari final yang tidak diharapkan dan merupakan jalan untuk membawa rasa takut ini ke permukaan. ( Baca juga : Fisiologi Kehamilan Trimester Pertama dan Fisiologi Kehamilan Trimester Kedua )
Perubahan Fisik
Terjadinya perubahan terutama pada berat badan, final pembesaran uterus dan sendi panggul sedikit mengendor mengakibatkan calon ibu sering kali mengalami nyeri pinggang.Pada minggu-minggu terakhir kehamilan biasanya wanita mengalami kontraksi Braxton hick – uterus mengeras dan kontraksi mirip “mencoba berjalan” untuk lahir. Kondisi ini hanya akan berlangsung selama 30 detik dan beberapa wanita tidak mengacuhkannya. Bila bayi turun ke dalam pelvis sekitar 36 minggu, calon ibu mungkin mulai merasa lebih nyaman dan napasnya menjadi lebih muda.
Waktu Bebas
Seringkali pada kehamilan 32 minggu, banyak pegawai wanita resah antara berhenti bekerja atau meneruskan kerja sampai waktu kelahiran bayinya tiba. Beberapa wanita secara kreatif mencoba hobi baru atau membaca buku meskipun sebelumnya tidak punya waktu untuk melakukannya.Sebelum datangnya bayi merupakan waktu dimana pasangan sanggup berbuat segala sesuatu dan kesempatan terakhir menikmati waktu luang bersama.
Ikatan Dengan Fetus
Dengan lebih banyak waktu luang memungkinkan wanita mempunyai kesempatan menghabiskan waktu memikirkan bayinya. Ini merupakan cuilan penting dalam proses ikatan dengan fetus. Sampai usia 6 bulan, indera pendengaran fetus telah sepenuhnya berkembang dan sejumlah calon orangtua mencoba untuk menstimulasi bayi yang belum lahir dengan membaca, musik, dan bicara dengan janinnya.Anak Lain
Selama trimester ketiga, pasangan yang telah menjadi orang renta sebelumnya harus mempesiapkan anak lain dan juga bayi yang akan lahir. Anak kecil perlu persiapan dengan hati-hati dan sensitif jikalau mereka akan menjadi seorang kakak.Anak-anak harus dibiarkan merasa terlibat dalam kehamilan, mungkin dengan menaruh tangannya ke perut ibunya dikala perut menjadi lebih besar untuk merasakan tendangan bayi.
Anak tunggal yang biasanya menikmati perhatian dari kedua orangtuanya sanggup merasa di kesampingkan, risikonya sanggup menarik diri – sebagian anak kecil yang baru sanggup berjalan kembali pada tingkah laku mirip bayi lagi. Seperti tidak bicara lagi atau menggunakan popok bayi, untuk menarik perhatian orangtua mereka.
Persiapan Praktis
Menjelang selesai kehamilan banyak wanita mengalami “naluri membuat sarang”, dikala mereka merasakan energi dan minatnya yang tiba-tiba untuk mempersiapkan rumahnya bagi bayi yang akan hadir.Memastikan bahwa kamar anak sudah siap dan membeli perlengkapan bayi ( mirip tempat kereta dan pelbet ), dikala inilah calon ibu harus melakukannya sebab adalah calon ibu masih mempunyai banyak energi. Untuk mencegah kelelahan, wanita harus mencoba mempersiapkannya dengan bertahap. Ini juga penting bagi calon ayah agar turut terlibat sehingga ia juga siap terhadap perubahan yang akan terjadi.
Keputusan Bersama
Calon orangtua harus membuat keputusan penting bersama – misalnya memilih nama bayi. Mereka harus mencari satu nama yang disepakati bersama yang cocok untuk anak sepanjang hidup. Untuk banyak orang, sebuah nama membangkitkan kesan khusus atau watak dan calon orang renta mengharapan nama yang mereka pilih cocok untuk anaknya.Pada dikala ini, pasangan sanggup mendiskusikan bersama dalam membagi peran mengurus anak kelak. Calon ayah mungkin perlu berbicara dengan atasan perihal kemungkinan rencana peran sebagai ayah, sehingga suatu waktu mereka sanggup tinggla dirumah membantu psangannya setelah kelahiran bayinya.
Khawatir
Ketika waktunya sudah dekat biasanya untuk pertama kali calon orangtua akan merasa khawatir dan ketakutan perihal hal yang akan dialaminya; calon orangtua untuk keduakalinya dengan pengalaman kelahiran pertama yang sukar, juga sanggup menjadi khawatir.Umumnya kekhawatiran calon ibu waktu melahirkan pertama kali adalah apakah mereka akan sanggup menahan nyeri dan apakah mereka akan kehilangan kontrol dan berteriak atau buang air besar. Mereka juga merasa sangat khawatir perihal apakah perlu di episiotomi.
Sukar untuk dibayangkan kontraksi mirip apa yang akan dirasakan, dan walaupun dibantu dengan penjelasan, tidak seluruhnya sesuai dengan pengalaman yang sesungguhnya. Kekhawatiran lain termasuk keraguan sebagai naluri ibu dan cemas perihal tidak tahu bagaimana mengurus bayi.
Persiapan Rencana Kelahiran
Mendapatkan banyak informasi yang benar banyak pilihan untuk membantu pasangan supaya percaya diri menghadapi pengalaman yang akan dialami dan lebih sanggup mengendalikan diri. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan termasuk: apakah pasangan lebih suka melahirka ( partus ) di rumah sendiri atau di rumah sakit, apakah calon ibu ingin menggunakan obat penghilang rasa sakit selama kelahiran dan apakah bayi yang akan lahir akan disusui.Penting untuk pasangan mempersiapkan diri terhadap fakta bahwa ada hal-hal yag tidak diharapkan yang harus dipikirkan.
Pelajaran Mengasuh Bayi
Wanita sanggup sangat membutuhkan bacaan perihal kehamilan dan kelahiran dan mereka lebih banyak membaca untuk mempelajari bagaimana mengurus bayi yang baru lahir. Sayangnya, jikalau mereka telah mempunyai bayi, hanya ada sedikit waktu untuk membaca. Trimester selesai merupakan waktu yang tepat untuk menerima pengalaman mengurus bayi dari anak seorang teman.Menuju Persalinan ( Partus )
Wanita sanggup kecewa jikalau tanggal persalinan yang mereka harapkan meleset dan masih tidak ada tanda-tanda akan melahirkan. Hanya sekitar 5% bayi yang lahir tepat dengan waktu perkiraan. Wanita sanggup depresi jikalau kehamilannya berlangsung lebih lama dari perkiraan.Tanda yang konkret bahwa kelahiran sudah dekat, adalah adanya “ tanda “ berupa terlepasnya sumbat mukus yang menutupi leher rahim ( cervix ) selama kehamilan. ‘Tanda’ itu sanggup berupa cairan bening, sanggup bercampur darah, ini sebagai tanda bahwa kelahiran sedang dimulai dalam 12 hari kedepan. ( Baca juga : Bayi lahir Terlalu Dini ? Baca Selengkapnya ) Sumber https://jenninkaa.blogspot.com/