Monday, 10 March 2014

4 Makanan Yang Harus Di Batasi Pada Anak Autis

Makanan Yang Harus di Batasi Pada Anak Autis - Autis merupakan bentuk kelainan perkembangan sistem saraf pada yang dialami seseorang, biasanya didapatkan sejak lahir atau berkembang dikala usia balita. Pada umumnya penyandang autis akan mengembankan perilaku sulit membangun korelasi dengan orang lain, tidak bisa berkomunikasi secara normal, dan sulit mengembangkan korelasi sosial yang saling memahami.

Makanan Yang Harus di Batasi Pada Anak Autis 4 Makanan Yang Harus Di Batasi Pada Anak Autis


Gejala dan Ciri Khas Penyandang Autis------------

Tidak pernah bergumam, menunjuk, dan mengenggam sampai usia 1 tahun.
Tidak pernah mengucap kata dan menyusun menjadi kalimat sampai usia 2 tahun.
Kehilangan kemampuan berbahasa dan interaksi sosial di usia tertentu.
Bermain dengan benda diluar kewajaran (misalnya; mengajak tersenyum benda-benda dan memperlakukan tidak pada tempatnya).
Menggerakkan pecahan tubuh tertentu secara berulang-ulang.
Sulit menjalin komunikasi dan berafiliasi sosial dengan orang lain.
Sulit menatap mata lawan bicara.

Penyebab Autis--------------

  1. Faktor genetis, bisa jadi ada keluarga yang mengalami hal yang sama.
  2. Faktor lingkungan, alasannya yaitu yaitu adanya paparan zat merkuri yang masuk.

Penanganan Penyandang Autis---------------

Meminimalkan efek autis pada perilaku anak dengan mengontrol asupan makanan dan minuman. Anak autis dibatasi untuk makan dan minum bahan makanan yang mengandung.
  • Gluten – zat gluten terdapat dalam terigu dan segala produk turunannya, ibarat roti, sereal, dan sejenisnya. Komsumsi gluten menyebabkan anak autis cenderung bersikap hiperaktif, agresif, dan kurang percaya diri.
  • Kasein – zat kasein terdapat pada susu dan segala produk turunannya. Komsumsi ksein sama pengaurhnya pada anak autis ibarat dikala mengkomsumsi gluten.
  • Segala makanan hasil fermentasi dan obat-obatan antibiotik. Makanan hasil fermentasi dan obat antibiotik bisa mengganggu pencernaan anak autis.
  • Pengawet, perasa, dan pewwarna kimia – zat aditif yang terdapat pada pengawet, pewarna, dan perasa makanan akan menyebabkan dan memicu perilaku hiperaktif pada anak
Melakukan terapi wicara, okupasi terapi, dan terapi perilaku pada ahlinya dan dilakukan juga dirumah sebagai sarana mengarahkan perilaku anak autis supaya bisa diterima oleh lingkungannya.(/Bas)
Sumber https://jenninkaa.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment

Tips Cerdas Mengatasi Biduran ( Urtikaria )

Tips Cerdas Mengatasi Biduran ( Urtikaria ) - Urtikaria ialah bercak yang sangat gatal dengan jerawat putih atau kuning dikelilingi kulit ...