Sunday, 25 November 2012

Makanan Yang Sebaiknya Dibatasi Saat Berbuka Puasa

Makanan yang Sebaiknya DIbatasi dikala Berbuka Puasa Makanan yang Sebaiknya DIbatasi ketik Makanan Yang Sebaiknya Dibatasi Ketika Berbuka Puasa
Makanan yang Sebaiknya Dibatasi dikala Berbuka Puasa – Bulan ramadan bantu-membantu ialah waktu yang tepat untuk mengelola kesehatan tubuh. Pasalnya orang yang sedang berpuasa sanggup mengatur masakan apa saja yang dikonsumsi untuk memenuhi nutrisi yang diharapkan badan selama berpuasa. Sayangnya, fakta yang ada sebagian besar orang justru tidak sanggup mengontrol pola makan sesudah berpuasa selama sekitar 12 jam. Saat berbuka ialah waktu dimana orang kemudian menjadi waktu balas dendam. Jadi jangan heran apabila sesudah puasa berat badan justru naik dan beberapa kali mengalami gangguan kesehatan misalnya gangguan pada pencernaan.

Makanan yang Sebaiknya Dibatasi dikala Berbuka Puasa

Itulah mengapa sebaiknya biar puasa yang dijalankan lebih maksimal terutama dalam pengelolaan kesehatan tubuh, ada baiknya menghindari beberapa masakan yang justru sanggup menambah berat badan atau justru menganggu kesehatan. 

Berikut ini beberapa jenis masakan yang sebaiknya dibatasi konsumsinya, boleh mengonsumsi namun jangan terlalu banyak. Mengutip dari detik.com masakan tersebut diantaranya : 
  • Gorengan. Makanan ini sudah semacam menjadi sajian wajib bagi beberapa orang dikala berbuka. Sambil minum teh bagus atau minuman segar lainnya. Apabila Anda termasuk penggemar gorengan dikala berbuka, mungkin sebaiknya dihindari atau dibatasi konsumsinya. Mengapa? Menurut pakar gizi, Prof. Dr. Hardiansyah, MS memberikan sebetulnya gorengan termasuk jenis masakan yang memiliki kandungan protein tinggi. Protein memerlukan proses lama untuk mengubahnya menjadi energi. Akibatnya sanggup membuat orang lemas bukan segar sesudah banyak mengonsumsinya.
  • Gula. Berbukalah dengan masakan atau minuman yang bagus telah menjadi semacam slogan wajib dikala berbuka. Akibatnya orang pun adakalanya kalap dengan mengonsumsi minuman maupun masakan manis. Memang benar masakan atau minuman bagus akan cepat menggantikan energi yang hilang. Namun sebaiknya membatasinya. Atau pilih bagus yang berasal dari bahan alami misalnya jus buah-buahan yang tentu saja jangan menggunakan gula. Manis berlebih juga sanggup membuat kadar lemak darah atau trigliserida naik.
  • Makanan asam dan pedas. Batasi pula konsumsi masakan asam dan pedas pada dikala berbuka puasa. Lambung yang kosong kemudian bertemu dengan masakan pedas atau asam tentu sanggup kaget dan terasa perih. Apabila tidak sanggup meninggalkan masakan pedas, sebaiknya tahan dan membatasinya. Makan secukupnya saja dan jangan berlebihan. 

Lalu masakan dan minuman ibarat apa yang boleh dikonsumsi? Sebenarnya masakan manis, gorengan, berlemak, pedas, maupun asam sanggup dikonsumsi. Tetapi perlu melakukan kontrol diri. inilah esensi penting dari berpuasa ialah menahan diri. Menahan diri tidak hanya dikala berpuasa tetapi juga pada dikala berbuka maupun sahur dengan bijak mengonsumsi setiap masakan dan minuman. Karena hal tersebut akan berhubungan akrab dengan kesehatan tubuh. 


Sumber https://jenninkaa.blogspot.com/

Thursday, 15 November 2012

Bolehkah Minum Kopi Saat Puasa?

 Bagi penggemar kopi tentu akan menjadi hal yang berbeda saat tidak mengonsumsinya Boleh Bolehkah Minum Kopi Ketika Puasa?

Bolehkah Minum Kopi Saat Puasa? – Bagi penggemar kopi tentu akan menjadi hal yang berbeda saat tidak mengonsumsinya. Apalagi bila memiliki kebiasaan bekerja sambil minum kopi baik pagi, siang ataupun malam. Kopi sudah menjadi semacam penyemangat saat bekerja. Bukan hanya kadar kafeinnya tetapi aroma kopi yang diseduh adakalanya sudah dapat menawarkan imbas relaksasi maupun imbas penyemangat. Lalu bagaimana saat berpuasa? apakah konsumsi kopi boleh dilakukan?

Kurangi Konsumsi Kopi saat Puasa

Sayangnya, pada saat puasa, kopi atau teh disarankan untuk dihindari. Mengapa? Pasalnya tingginya kadar kafein pada kopi disebut dapat meningkatkan produksi air seni atau urine. Sehingga dapat lebih sering buang air kecil dan kehilangan cairan tubuh. Selain itu mengutip dari The Huffington Post disebutkan bersama-sama kandungan asam pada kopi juga dapat menyebabkan semakin meningkatnya produksi pada empedu dalam tubuh. Begitu mengonsumsi kopi maka kantong empedu tersebut kemudian melepaskan gas dalam usus risikonya sering membuat perut orang terasa mulas. Dalam secangkir kopi seduh memiliki kandungan setidaknya 80 hingga 135 miligram kafein yang dapat membuat perut mulas. Bayangkan apabila dalam sehari mengonsumsi tiga, empat atau lima cangkir lebih kopi.

Lalu bagaimana bila memang tidak dapat meninggalkan kebiasaan mengonsumsi kopi atau teh saat sahur atau berbuka? Sadari risiko yang harus dialami. Jika memang sudah terbiasa dan tidak besar lengan berkuasa mungkin kebiasaan itu tetap dapat dilakukan. Atau solusi lain saat mengonsumsi kopi dapat dicampur dengan susu. Namun sebaiknya lebih bijak misalnya sesudah berbuka dimana perut tidak dalam kondisi kosong bukan pada saat sahur. Selain itu sesudah berbuka juga masih ada kesempatan untuk mengonsumsi lebih banyak air putih. Sementara saat sahur berisiko kehilangan banyak cairan padahal banyak aktifitas yang harus dilakukan.

Hal yang disarankan dilakukan saat puasa, antara lain :

  • Perbanyak konsumsi air putih. Tetapi selalu bijak dan tidak berlebihan. Karena kapasitas lambung yang terbatas dalam menampung cairan sehingga disarankan tidak mengonsumsi terlalu banyak air sekaligus. Dalam sehari memang dianjurkan mengonsumsi setidaknya 8 gelas air. Nah, hal tersebut dapat dibagi dalam beberapa tahapan. Misalnya dua gelas saat berbuka kemudian empat gelas saat makan malam, tamat tarawih hingga menjelang tidur. Setelah itu dua gelas pada saat sahur. Atau sesuai selera. Apabila mengonsumsi kopi maka konsumsi air putih dapat lebih banyak lagi untuk mengimbangi cairan yang hilang. 
  • Boleh mengonsumsi minuman atau masakan cantik tetapi secukupnya saja. Karena apabila berlebihan maka justru semakin cepat lapar. Manis menawarkan rasa lapar “palsu”.
  • Konsumsi daging ayam, sapi dan putih telur pada saat sahur lebih disarankan. Kandungan protein tinggi pada masakan tersebut membutuhkan waktu yang lama untuk proses pencernaannya sehingga tidak simpel lapar. 
  • Konsumsi buah dan sayur juga disarankan. Kandungan air dan serat pada buah sangat baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, serat maupun cairan untuk tubuh makin optimal saat puasa.





Sumber https://jenninkaa.blogspot.com/

Monday, 5 November 2012

Ini Beliau Makanan Yang Sanggup Dipercaya Saat Sahur

tips supaya tidak simpel lapar ketika puasa Ini Dia Makanan yang Bisa Diandalkan ketika S Ini Ia Makanan Yang Dapat Diandalkan Ketika Sahur
Ini Dia Makanan yang Bisa Diandalkan ketika Sahur – Sahur yaitu modal untuk berpuasa alasannya harus menahan makan dan minum tetapi tetap menjalankan aktiftas. Makan sahur diperlukan supaya tubuh besar lengan berkuasa dan tidak lemas untuk berpuasa selama sekitar 12 jam. Selain itu aktifitas yang dilakukan juga tetap lancar. Sementara berbuka puasa penting menggantikan energy yang hilang selama berpuasa. Itulah mengapa ketika sahur dan berbuka selalu disarankan untuk mengonsumsi kuliner yang bernutrisi. Sahur dan berbuka merupakan sumber nutrisi penting ketika puasa.

Nutrisi apa saja yang tepat untuk sahur? Nutrisi tersebut yaitu karbohidrat, protein, serat dan vitamin serta air dalam jumlah yang seimbang. Menurut dr. Johannes Chandrainata SpKG dalam wolipop.detik.com menuturkan dalam satu piring kuliner yang dikonsumsi untuk sahur setidaknya mengandung seperempat karbohidrat misalnya berasal dari nasi putih atau nasi merah, seperempat protein misalnya telur atau ikan, dua pertiga sayur dan nantinya ditambah dengan buah. 

Alasan mengapa perlu diperbanyak protein dan sayur

  • Protein sangat disarankan alasannya memiliki kemampuan untuk membutuhkan waktu lama atau lambat dalam proses pencernaannya. Sehingga perut pun akan terasa kenyang lebih lama kesudahannya energi yang dimiliki pun juga lebih tahan lama. 
  • Begitu pula sayuran dan buah. Keduanya merupakan sumber serat paling baik. Serat membutuhkan proses lama untuk mencernanya sehingga lebih tahan lama. Sementara buah juga tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan serat namun juga cairan. Sayur, buah dan protein merupakan campuran yang paling pas supaya energi ketika sahur lebih tahan lama.

Misalnya apabila sebelumnya telah menjadikan ayam sebagai lauk ketika sahur bersama dengan sayur maka tidak ada salahnya mengonsumsi sumber protein lain mirip sebutir telur rebus maupun tahu dan tempe. Agar lebih maksimal, nasi yang dikonsumsi yaitu nasi merah.

Susu juga disarankan untuk dikonsumsi menjelang imsak. Hal ini dikarenakan susu memiliki kandungan protein yang akan membuat perut tidak terlalu lapar. Mengapa? Karena susu pun penyerapannya oleh tubuh juga membutuhkan waktu lama. Selain itu kadar indeks glikemiks susu juga relatif rendah. 

Porsi yang dikonsumsi pun secukupnya saja. Karena bila konsumsi sajian sahur asal banyak tanpa melihat keseimbangan nutrisi yang dikonsumsi juga sama saja. Misalnya konsumsi lebih banyak nasi putih dibandingkan lauk. Memang akan terasa kenyang tetapi juga akan cepat merasa lapar. Mungkin akan berbeda apabila yang dikonsumsi yaitu nasi merah, lauk dan sayuran. Hindari pula kuliner lembut alasannya akan membuat cepat merasa lapar. Hindari nasi yang lembut apalagi bubur. Jadi sebaiknya bijak menentukan sajian sahur yang akan dikonsumsi. Sehingga memiliki modal untuk beraktifitas lebih lancar, tidak simpel lapar dan lelah ketika menjelang siang hari. 

Sumber https://jenninkaa.blogspot.com/

Tips Cerdas Mengatasi Biduran ( Urtikaria )

Tips Cerdas Mengatasi Biduran ( Urtikaria ) - Urtikaria ialah bercak yang sangat gatal dengan jerawat putih atau kuning dikelilingi kulit ...