Thursday, 31 October 2013

Kenali Ciri Anak Yang Mengalami Deprivasi Maternal

Kenali Ciri Anak Yang Mengalami Deprivasi Maternal - Deprivasi maternal merupakan suatu kondisi dimana anak kekurangan kaasih sayang orangtua terutama ibu. Kekurangan kasih sayang ini mampu alasannya intensitas pertemuan yang terlalu singkat ataupun kurangnya perhatian meskipun ibu berada di depan mata.

Kenali Ciri Anak Yang Mengalami Deprivasi Maternal Kenali Ciri Anak Yang Mengalami Deprivasi Maternal

Ciri-ciri Anak Mengalami Deprivasi Mental

  • Mengalama keterlambatan tumbuh kembang (tumbang) baik fisik maupun psikis, mirip terlambat bicara, berjalan, dan pertumbuhan tubuh yang kurang maksimal.
  • Anak rewel, suka menangis, dan tidak mampu dihentikan oleh para pengasuhnya.
  • Anak suka menyendiri, sulit menjalin korelasi sosial dengan teman, dan kadang kala lebih asyik dengan sobat khayalan.
  • Anak sering mengalami sakit secara fisik mirip demam, menggigil, kedinginan, pusing, dan diare.
  • Kembali mengalami kesulitan pada toilet training, suka mengompol, BAB di celana, dan sejenisnya padahal sebelumnya sudah mampu menyatakan keinginannya tersebut.

Mencegah dan Menangani Deprivasi Maternal

Sebagai orangtua yang memedulikan tumbuh kembang anak-anaknya, ibu seharunya mampu mencegah keadaan deprivasi maternal. Beberapa cara mampu dilakukan untuk mencegah dan mengatasi deprivasi maternal pada anak, antara lain:

Menemani anak tidur
Bagi bayi dan balita, tidur bersama orangtua terutama ibu masih sangat dibutuhkan. Anak akan merasa lebih aman dan nyaman apabila ada ibu di sisi mereka dikala ticur. Setelah anak berangkat dewasa, pembiasaan tidur sendiri tetap mampu dilakukan dengan cara bertahap. Misalnya terlebih dahulu menemani dan membacakan cerita bagi anak sebelum mereka tertidur. Setelah anak tidur maka orangtua mampu pindah ke kamar tidur sendiri.

Tak segan memeluk dan mencium anak untuk mengungkapkan rasa sayang. Jika ada yang berkata rasa sayang tak perlu diungkapkan, maka hal itu sepertinya tidak berlaku untuk anak. Anak akan lebih memahami ungkapan kasih sayang kedua orang renta mereka dalam bentuk pelukan, ciuman, dan kata-kata teduh yang menggembirakan. Oleh karenanya, memeluk anak tetap mampu dilakukan sampai mereka beranjak remaja.

Membuat pertemuan dengan anak lebih berkulaitas.
Deprivasi maternal tak akan sempat dialami oleh anak apabila pertemuan yang terjadi dengan kedua orangtua terutama ibu lebih berkualitas. Pertemuan setiap waktu dengan intensitas tinggi pun tak menjamin adanya kualitas kalau orang tau tak mengusahakannya ada. Misalnya pada ibu bekerja mampu jadi anak justru tak mengalami deprivasi maternal alasannya saat berada di rumah si ibu sangat  mengasihi dan memerhatikannya. Sedangkan mampu saja ibu yang berdiam di rumah saja justru gagal menghadirkan pertemuan yang berkualitas alasannya rasa jenuh sehingga pengasuhan yang dilakukan tak mampu terlalu intensif.

Memerhatikan kebutuhan dan keinginan anak.
Selalu menurut maunya, tetapi mau berdiskusi tentang baik buruk satu keinginan yang dimiliki anaks ehingga saat tidak diperbolehkanpun, si anak tetap mampu mendapat dengan lapang setelah diberikan pengertian dengan rasa kasih oleh sang ibu.

Mengasuh dan mendidik anak dengan gembira
Mengasuh anak memanglah unik. Jika kita mengasuhnya dengan marah, sebal, tentu saja anak-anak akan tumbuh pula menjadi seorang pemarah. Berbalik saat kita mengasuh anak dengan besar hati maka anak juga akan tumbuh dengan besar hati sehingga mampu maksimal perkembangannya.

Menyerahkan anak kepada pengasuh yang mampu memahaminya dikala ibu bekerja atau bepergian.
Memilih pengasuh yang tepat untuk anak memanglah sulit alasannya bahu-membahu pengasuh yang tepat bagi mereka adalah ibunya sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Sang Maha Kuasa. Meskipun demikian, kiprah pengasuh sangat penting dikala ibu bekerja di luar rumah. Pemilihan pengasuh hendaknya melibatkan kedua orangtua dan anak. Utamakanlah memilih pengasuh yang baik, sopan, dan mampu memahami keinginan anak.
Sumber https://jenninkaa.blogspot.com/

Monday, 21 October 2013

Mengenal Gejala Diabetes Pada Anak

Diabetes merupakan penyakit yang disebabkan oleh meningkatnya kadar gula dalam darah dikar Mengenal Tanda-Tanda Diabetes Pada Anak
Mengenal Gejala Diabetes Pada Anak - Diabetes merupakan penyakit yang disebabkan oleh meningkatnya kadar gula dalam darah dikarenakan adanya gangguan pada sistem metabolisme dalam tubuh. Pada penderita diabetes, ada kelainan pada organ pankreas, yakni tidak mau memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Akhirnya penderita memiliki banyak persendian glukosa sehingga seringkali merasa lemah. baca juga : obat alami diabetes

Gejala Diabetes pada Anak-Anak

Penyakit diabetes yang umumnya terjadi pada orang dewasa, ternyata dapat juga di derita oleh anak-anak. Diabetes yang terjadi pada anak-anak biasanya dikenal dengan diabetes tipe 1. Gejala-gejala yang timbul antara lain;
  • Anak menjadi sering buang air kecil – Intensitas buang air kecil anak-anak yang terserang diabetes biasanya lebih sering. Misalnya sehari sampai dapat lebih dari enam kali dan terutama di malam hari anak suka tiba-tiba ngompol berkali-kali.
  • Mudah haus karena seringnya buang air kecil sehingga anak juga sering minum – Oleh karena seringnya buang air kecil maka anak yang terserang diabetes menjadi sering pula minum. Jika si anak sulit minum justru yang terjadi yakni kehilangan cairan badan dan ini akan mengakibatkan penyakit tambahan.
  • Berat badan berkurang – berat badan menjadi turun karena glukosa tidak dapat diubah menjadi energi sehingga untuk beraktivitas badan menggunakan energi yang diambil dari lemak sehingga badan anak cenderung turun terus.
  • Mudah lelah, letih, dan terlihat kurang bertenaga – anak yang terserang diabetes tampak lesu dan praktis lelah. Hal ini karena badan anak tidak dapat memproses glukosa untuk dijadikan energi.
  • Peningkatan kadar gula dalam darah yang dapat diketahui lewat cek laboratorium.

Penyebab dan Cara menangani Diabetes Pada Anak

Selama ini penyebab diabetes pada anak-anak terlebih diakrenakan faktor keturunan. Jika sewaktu mengandung ibu mengalami diabetes maka bayi yang dilahirkan berkemungkinan mengalami diabetes juga. Selain itu, penyebab lain yakni infeksi virus yang menyerang badan sehingga pankreas tak dapat memproduksi hormon insulin yang berarti terhambatnya pengolahan glukosa menjadi energi.

Penanganan Anak-anak yang terserang diabetes, antara lain sebagai berikut;
  1. Diabetes tipe 1 yang terjadi pada anak-anak tidak dapat dicegah. Pencegahan semenjak awal yakni dengan memelihara kesehatan saat si ibu hamil.
  2. Penanganan diabetes pada anak yakni dnegan menunjukkan kuliner cukup serat serta bergizi.
  3. Memberikan perawatan intensif sesuai hasil konsultasi dengan dokter ahli, biasanya diberikan terapi hormon yang nahya dapat dilakukan oleh dokter.
  4. Rutin memeriksakan anak ke dokter dan cek gula darah untuk mampu dilakukan perawatan yang tepat.
  5. Rutin memeriksakan anak ke dokter dan cek gula darah untuk mampu dilakukan perawatan yang tepat.
  6. Memberikan cukup air minum biar anak tidak mengalami dehidrasi, serta menjalankan diet sesuai saran dokter.
  7. Mengajar anak menjalankan pola hidup sehat menyerupai berolahraga secara teratur.

Sumber https://jenninkaa.blogspot.com/

Friday, 11 October 2013

Difteri – Penyebab Dan Cara Pencegahan

 Difteri merupakan penyakit yang menyerang tenggorokan yang disebabkan oleh basil coryne D Difteri – Penyebab Dan Cara Pencegahan
Difteri – Penyebab dan Cara Pencegahan - Difteri merupakan penyakit yang menyerang tenggorokan yang disebabkan oleh basil corynebacterium diphtheriae. Penyakit ini banyak menyerang anak dengan usia di bawah 10 tahun. Gejala-gejala yang tampak pada penderita difteri antara lain:
  • Mengeluh sakit tenggorokan
  • Sulit bernapas.
  • Sakit jikalau digunakan untuk menelan makanan.
  • Mengeluarkan lendir dari hidung dan mulut.
  • Tubuh terasa lemah.
  • Kelenjar getah bening di leher mengalami pembengkakan.
  • Ada lapisan tebal menutupi kerongkongan sehingga penderita sulit bernapas.

Penyebab dan Pencegahan Penyakit Difteri

Penyakit difteri biasanya disebabkan karena basil yang menular lewat ludah, ingus, dan keringat penderita. Bahkan, bekas handuk, gelas, susu, dan sejenisnya sanggup menjadi media penularan basil difteri apabila terkontaminasi oleh penderita. Cara mencegah penyakit difteri biar tak menyerang anak-anak:
  • Vaksinasi yang diberikan pada bayi dan anak secara berkala.
  • Menghindarkan belum remaja dari penderita difteri, tidak mengajak anak ke rumah sakit untuk menjenguk seseorang yang sakit.
  • Memberikan nutrisi dan kecukupan gizi dengan rujukan makan sehat untuk anak.
  • Jika anak terlanjur terserang difteri sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter.

Sumber https://jenninkaa.blogspot.com/

Tuesday, 1 October 2013

Cara Pencegahan Dan Penanganan Penyakit Disentri

Penyakit disentri merupakan penyakit diare yang disertai dengan adanya darah pada tinja Ca Cara Pencegahan Dan Penanganan Penyakit Disentri
Cara Pencegahan dan Penanganan Penyakit Disentri - Penyakit disentri merupakan penyakit diare yang disertai dengan adanya darah pada tinja. Penyakit ini disebabkan karena bengkak bakteri shigella, escherichiae coli enteroinvasif (EIEC, salmonella, dan campylobacter jejuni). Disentri sering menyerang anak-anak dan bahkan bayi karena ketahanan badan mereka yang masih rentan. Bakteri penyebab disentri sanggup berada pada telur ayam yang kulitnya kotor, kuliner dan minuman yang kurang higienis, dan penularan melalui kontak dengan penderita.

Gejala Penyakit Disentri

Seorang bayi dan anak yang mengalami penyakit disentri biasanya akan menampakkan gejala-gejala sebagai berikut:
  • Diare yang disertai dengan darah dan lendir pada tinja.
  • Suhu badan meningkat sehingga anak menjadi demam tinggi sampai 40oC.
  • Kadang kala disertai muntah.
  • Perut kram, sangat sakit, dan sanggup saja kejang.
  • Anus terasa sakit ketika BAB.

Pencegahan dan Penanganan Penyakit Disentri

  • Penyakit disentri sanggup dicegah dengan cara melakukan hal-hal sebagai berikut.
  • Membiasakan hidup bersih, menjaga kebersihan tubuh, pakaian, dan kawasan tinggal.
  • Mencuci tangan dan kaki setelah bepergian ke luar rumah dan sebelum makan.
  • Memasak kuliner sendiri dengan standar bersih dan menutupnya ketika sudah masak semoga tidak dihinggapi abu dan lalat.
  • Mencuci botol susu dan merebusnya sebelum dikenakan kembali semoga terbebas dari bakteri berbahaya.
  • Memakan kuliner yang masak sempurna, mencuci telur sebelum dimasak, dan menjaga kebersihan kuliner serta cara memasaknya.
  • Tidak mengajak anak bersentuhan atau menjenguk penderita disentri.
  • Menjalankan pola makan tinggi kalori dan protein semoga anak tidak menjadi malnutrisi.
Ketika anak telah terserang disentri maka sebaiknya langsunfg di bawa ke dokter untuk memastikan dan menerima perawatan tepat serta intensif.
Sumber https://jenninkaa.blogspot.com/

Tips Cerdas Mengatasi Biduran ( Urtikaria )

Tips Cerdas Mengatasi Biduran ( Urtikaria ) - Urtikaria ialah bercak yang sangat gatal dengan jerawat putih atau kuning dikelilingi kulit ...